Peran ekspor impor dalam menentukan nilai tukar rupiah memang merupakan suatu hal yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Sebagai negara yang bergantung pada perdagangan internasional, nilai tukar rupiah sangat dipengaruhi oleh kinerja ekspor dan impor yang dilakukan oleh Indonesia.
Menurut Dr. Budi Gunadi Sadikin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, ekspor dan impor memiliki peran yang sangat signifikan dalam menentukan nilai tukar rupiah. “Kinerja ekspor dan impor sangat mempengaruhi stabilitas nilai tukar rupiah. Jika ekspor kita meningkat, maka nilai tukar rupiah cenderung menguat. Namun, jika impor lebih besar dari ekspor, maka nilai tukar rupiah akan melemah,” ujarnya.
Studi kasus yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada tahun 2020, ekspor Indonesia mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19. Hal ini menyebabkan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS. “Kondisi ekspor yang menurun membuat nilai tukar rupiah mengalami tekanan. Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan ekspor untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah,” kata Kepala BPS, Suhariyanto.
Selain itu, impor juga memiliki peran yang tidak kalah penting dalam menentukan nilai tukar rupiah. Menurut Dr. Sri Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia, impor barang konsumsi yang tinggi dapat menyebabkan defisit neraca perdagangan dan melemahnya nilai tukar rupiah. “Kita perlu mengendalikan impor barang konsumsi agar tidak terlalu tinggi, sehingga dapat menjaga stabilitas nilai tukar rupiah,” ungkapnya.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa peran ekspor impor dalam menentukan nilai tukar rupiah sangatlah besar. Oleh karena itu, pemerintah dan pelaku ekonomi di Indonesia perlu bekerja sama untuk meningkatkan kinerja ekspor dan mengendalikan impor agar nilai tukar rupiah tetap stabil dan terjaga.
Referensi:
1. https://www.bps.go.id/
2. https://ekonomi.kompas.com/