Ekspor dan impor memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Menurut Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, ekspor dan impor merupakan dua sisi dari mata uang yang saling melengkapi. “Ekspor membantu meningkatkan devisa negara, sementara impor memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang tidak dapat diproduksi secara lokal,” ujarnya.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam aktivitas ekspor dan impor juga seringkali terjadi kerugian. Salah satunya adalah adanya praktik ilegal seperti penyelundupan barang. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, kerugian akibat penyelundupan mencapai triliunan rupiah setiap tahunnya.
Untuk mengurangi kerugian yang terjadi, pemerintah telah melakukan berbagai upaya. Salah satunya adalah dengan meningkatkan pengawasan di pelabuhan dan bandara. Menurut Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi, pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap arus barang yang masuk dan keluar negara.
Selain itu, pemerintah juga gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya berpartisipasi dalam mengawasi aktivitas ekspor dan impor. Menurut Direktur Jenderal Pengendalian Ekspor, Impor, dan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Oke Nurwan, keterlibatan masyarakat sangat diperlukan dalam mencegah praktik ilegal di bidang perdagangan.
Dengan adanya upaya-upaya tersebut, diharapkan kerugian akibat aktivitas ekspor dan impor dapat diminimalkan. Sehingga, perekonomian Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.