Import memiliki peranan terbesar dalam perekonomian Indonesia. Dampak positif dan negatif dari import sangat dirasakan oleh masyarakat dan pemerintah. Import memainkan peranan penting dalam memenuhi kebutuhan konsumsi dan produksi di Indonesia. Namun, import juga memberikan dampak negatif terutama dalam hal ketergantungan terhadap negara lain.
Dampak positif dari peranan terbesar import di Indonesia adalah kemudahan akses terhadap barang-barang konsumsi dan bahan baku untuk industri. Menurut ekonom senior, Faisal Basri, “Import memungkinkan kita untuk mendapatkan barang-barang yang tidak diproduksi di dalam negeri dengan harga yang lebih kompetitif.” Hal ini tentu memberikan keuntungan bagi konsumen dan produsen di Indonesia.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa import juga memiliki dampak negatif terutama dalam hal defisit neraca perdagangan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), defisit neraca perdagangan Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan menjadi masalah yang perlu segera diatasi. Ekonom senior, Rizal Ramli, mengatakan bahwa “Ketergantungan terhadap import dapat merugikan perekonomian Indonesia karena mengakibatkan keluarnya devisa yang besar dan melemahkan nilai tukar rupiah.”
Pemerintah harus dapat mengelola import dengan bijak agar dapat memaksimalkan dampak positifnya dan meminimalkan dampak negatifnya. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, “Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan daya saing industri dalam negeri agar dapat mengurangi ketergantungan terhadap import.” Langkah-langkah proteksi perdagangan dan peningkatan produksi dalam negeri perlu terus dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari peranan terbesar import di Indonesia.
Dengan memahami dampak positif dan negatif dari import, diharapkan masyarakat dan pemerintah dapat bekerja sama untuk menciptakan kebijakan perdagangan yang berkelanjutan dan menguntungkan bagi perekonomian Indonesia. Semua pihak perlu bersinergi untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan akan import dan perlindungan terhadap industri dalam negeri.