Peranan terbesar import sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional memang tidak bisa dianggap remeh. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor Indonesia mencapai 188,74 miliar dolar AS pada tahun 2020. Angka ini menunjukkan betapa pentingnya kontribusi import dalam menggerakkan roda perekonomian negara.
Menurut Dr. Haryadi Sarjono, seorang ekonom dari Universitas Indonesia, import memiliki peranan yang sangat vital dalam pertumbuhan ekonomi. “Import memberikan akses terhadap barang dan teknologi yang tidak dapat diproduksi secara lokal. Dengan adanya import, kita dapat memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri,” ungkapnya.
Namun, peranan import bukan tanpa kontroversi. Beberapa kalangan mengkhawatirkan bahwa ketergantungan terhadap import dapat merugikan perekonomian domestik. Menurut Prof. Rizal Ramli, ekonom senior Indonesia, “Kita harus bijak dalam mengelola import agar tidak terlalu bergantung pada barang-barang impor. Kita harus mendorong produksi lokal agar dapat bersaing di pasar global.”
Meski demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa import tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, “Kita perlu memperhatikan keseimbangan antara import dan ekspor agar dapat memaksimalkan manfaat dari perdagangan internasional. Import yang dikelola dengan baik dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi kita.”
Dengan demikian, penting bagi pemerintah dan pelaku usaha untuk mengelola import dengan bijaksana. Dibutuhkan kebijakan yang tepat untuk memastikan bahwa import dapat memberikan kontribusi yang maksimal bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Sejalan dengan itu, kerja sama antara sektor publik dan swasta juga diperlukan untuk memastikan bahwa import dapat menjadi pendorong utama dalam memajukan perekonomian Indonesia.